Salah satu kunci kesuksesan bayi di masa depan adalah keterlibatan sang ayah selama masa pengasuhan anak. Hal ini bukanlah isapan jempol belaka sebab ratusan penelitian yang dilakukan selama empat dekade mengonfirmasi hal tesebut.
Para ayah yang terlibat dalam pengasuhan bayi sejak dini akan ikut menentukan kesuksesan di masa depan, kehidupan sosial, dan nilai akademik di sekolah. Bahkan sebuah tinjauan penelitian mengemukakan bahwa para bayi yang memiliki kedekatan lebih dengan ayahnya kemungkinan akan memiliki emosi lebih stabil, percaya diri dalam menghadapi situasi, dan lebih bersemangat mengeksplorasi lingkungan.
Melihat fakta di atas, maka sudah sepantasnya para ayah merevisi pandangan bahwa mengurus bayi hanya layak dilakukan oleh ibunya. Mulai sekarang, segeralah terlibat lebih dalam kehidupan buah hati Anda. Beberapa hal di bawah ini bisa diterapkan demi mewujudkan kedekatan ayah dengan bayi.
Bangunlah kedekatan sejak dini
Membangun ikatan awal dengan bayi cukup dilakukan sesaat setelah si Kecil lahir dengan cara menyentuhnya. Hal ini bermakna banyak sebab studi menunjukkan bahwa seorang ayah yang menghadiri kelahiran bayi dan menyentuhnya sesaat setelah dilahirkan dapat memiliki ikatan yang sangat mirip dengan bayi dan ibunya selama minggu-minggu pertama kelahiran bayi.
Makin cepat ayah membangun kedekatan dengan bayi, maka efeknya akan makin baik untuk masa depan keduanya. Kedekatan yang terbangun akan membentuk rasa percaya bayi kepada ayahnya. Selanjutnya seiring pertambahan usia bayi, ayah bisa mempererat hubungan dengan aneka permainan fisik, seperti menggendong di punggung atau mengangkat bayi.
Malam hari milik ayah
Bekerja di siang hari bukanlah alasan tidak memiliki kedekatan dengan bayi. Malam hari adalah waktu yang tepat membuat bayi menjadi makin dekat dengan ayah. Selain memberi kesempatan pada sang istri untuk beristirahat, peran sebagai pengasuh di malam hari akan memberikan waktu berharga bagi ayah dan bayinya. Caranya mudah saja, cukup dengan membuatkan susu saat bayi menangis.
Jadilah ayah yang pandai mengganti popok
Mengganti popok sudah lama dianggap sebagai monopoli kaum ibu, padahal melakukan hal ini akan membantu kedekatan antara ayah dan bayi. Saat mengganti popok, ayah bisa melakukan komunikasi verbal dengan bayinya. Bisa juga ayah berbicara dengan suara-suara khas hingga si Kecil bisa tersenyum atau tertawa. Kegiatan semacam ini, selain dapat membantu memperkuat ikatan ayah dan anak, dapat juga menghindarkan fokus ayah dari bau tidak sedap popok bayi.
Pandai menghilangkan tangis anak
Para ayah yang ikut serta dalam pengasuhan bayi mungkin akan cepat frustrasi mendapati bayi yang terus menangis. Bahkan, tidak sedikit yang langsung menyerahkan kepada sang ibu demi menghilangkan tangisan mereka. Padahal, beberapa cara bisa dilakukan ayah untuk mendiamkan bayi.
Bernyanyi, mengajak bayi berjalan-jalan, menggoyangkan bayi, hingga memberikan dot bayi adalah beberapa cara yang bisa dilakukan. Hal ini selain mempererat ikatan ayah dan bayi juga membuat para ayah belajar bahwa mereka juga bisa memberikan yang bayi butuhkan. Tentu saja hal ini berlaku jika si Kecil menangis bukan karena lapar.
Jangan ragu cuti saat bayi sakit
Menjadi ayah siaga bukan saja berlaku saat istri hendak melahirkan. Hal tersebut bisa juga disikapi ketika bayi sakit. Ikut memeriksakan bayi yang sakit ke rumah sakit penting dilakukan oleh para ayah. Hal ini sekaligus menjadi ajang bagi ayah untuk mendengar dari dokter tentang perkembangan dan pertumbuhan sang buah hati. Tentu saja hal tersebut juga akan kian mempertebal ikatan antara ayah dan anak.
Meski keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan perawatan bayi seperti hal-hal di atas terlihat sepele, namun dampaknya bisa signifikan bagi bayi di masa depan. Studi menunjukkan bahwa kenakalan remaja pada anak yang memiliki hubungan yang baik dengan ayah dan ibu mereka lebih sedikit dibandingkan dengan remaja yang hanya memiliki hubungan baik dengan ibu mereka. Artinya, kehadiran ayah memberi perbedaan besar dalam kehidupan bayi.